Prospek
salib kristus sangat penting sekali bagi setiap orang di dalam peranan imannya,
sebab oleh salib itulah setiap orang mengaku bahwa dirinya adalah seorang yang
berdosa danhanya oleh salib Kristus dimaksudlah bahwa orang kristen dapat
menghampiri Allah dan pernyataan nyata di dalam Yesus Kristus kepada manusia di
dunia ini (Yak 3 ; 16). Ia menjadi ganti kita karena Ia yang benar itu
menderita sengsara bagi manusia yang bengkok hatinya dan yang tidak benar dapat
diluruskan melalui perbuatan yang Yesus alami di kayu salib.
Jikalau
tidak dengan salib manusia tidak akan dapat mengetahui betapa kasih Allah dan
betapa besar kemurahanNya, bahwa di golgata itu manusia dapat berdiri diatas
tempat yang maha kudus semata-mata adalah oleh karena salib Kristus. Pada
tempat itu ternyata kasih Allah dan disitu kita dapat mengampuni segala dosa di
dalam keutuhan diri Yesus yang menderita demi keselamatan manusia.
Konteks
inilah yang menjadi bukti bagi kekristenan, yang mana hal kematian Kristus
menjadi hukuman Allah atas dosa, artinya Ia mati bukan karena dosanya sendiri
akan tetapi justru sebab itu ia dapat menanggung hukum Allah sebagai ganti
manusia sehingga menjadi terdakwa di hadapan pengadilan Allah, dialah yang
ditimpa hukuman itu.
Kristus
sudah mengorbankan dirinya, sepatutnya kita sendiri yang dihukum mati namun
oleh kedatanganNya memberikan hidupnya sebagai tebusan akibat dosa. Bultman
menyatakan bahwa salib Kristus itu bukanlah merupakan kegagalan Yesus melainkan
kematian Kristus di kayu salib memiliki arti memenuhi dan menyelesaikan harapan
dan cita-cita kita tentang masa depan.
Dalam
hal ini penulis akan mencoba melihat arti dan makna salib dalam tiga peranan.
3.1. Salib Sebagai Perdamaian
Manusia
tidak sanggup memperdamaikan dirinya dengan Allah oleh karena kehidupan manusia
selalu di dalam pekerjaan iblis (Kol. 1 : 21; Roma 8 : 7). Pada dasarnya bahwa
Allah yang memperdamaikan dunia kepada dirinya sendiri (II Korint 5 : 19).
Inilah pokok ajaran rasul Paulus yang mana orang berdosa adalah objek daripada
murka pengadilan Allah (Roma 1 : 18). Dengan dasar ini manusia diperdamaikan
dengan Allah. Dia tidak mengenal dosa menjadi sengsara bagi kita, sehingga kita
memperoleh kebenaran Allah melalui Dia. Allah memperdamaikan kita dengan
diriNya sendiri, dimana persekutuan yang dibuat manusia terhadap Allah hendak
diperdamaikanNya. Hubungan yang telah putus asa diatur kembali.
Allah
bukan diperdamaikan oleh siapapun juga, melainkan Dia sendiri yang mengadakan
perdamaian itu. Perdamaian itu bukanlah berlaku karena Allah menutup matanya,
supaya Dia jangan melihat dosa ataupun Kristus, dimana Allah membuat pekerjaan
di dalam perdamaian itu. Selagi kita masih seteru Allah, kita diperdamaikan
kepada Allah dengan kematian anakNya dan kita diselamatkan dengan hidupNya.
Menurut rasul Paulus kematian Kristus adalah merupakan kenyataan dari kisahnya
(Gal. 2 ; 20). Kristus telah mati untuk kita orang-orang berdosa (Roma 5 : 8),
dengan demikian kasih itu adalah kuasa yang menggerakkan kita (2 Kor 5 : 14).
Kasih Allah telah dicurahkan kepada kita (Roma 5 : 5), rasul Paulus juga mengingatkan
akan dirinya dan mengatakan bahwa Allah mengaruniakan kita jabatan perdamaian.
Ini berarti Allah di dalam Yesus Kristus memperdamaikan dunia dengan dirinya
sendiri. Diantara perdamaian dan pemberitaan peristiwa itu ada pertalian yang
erat sekali.
Dengan
perdamaian yang daripada Allah didalam Yesus Kristus ia mendapat damai
sejahtera, itulah sejahtera yang melebihi segala akal yang diyakini oleh setiap
orang melalui luarnya masing-masing, (2Kor 5:17). Karena Kristus kita telah
diperdamaikan dengan Allah yang telah menjadi tujuan dan juru selamat dunia.
3.2. Salib Sebagai Pembenaran
Manusia
yang jatuh didalam dosa (Kej 3:1-7) seharusnya akan jatuh ke dalam jurang
kematian. Alasannya karena upah dosa itu adalah maut (Roma 6:23). akan tetapi Allah
didalam janjiNya memberikan keselamatan atas manusia yang digenapi melalui
Yesus Kristus melalui pembenaranNya melalui anugerah dan kasih Allah sendiri
(Roma 3:24). Dalam ajaran yang oleh rasul Paulus tentang penebusan adalah
betul-betul suatu jalan untuk menegaskan kebenaran daripada Yesus dimana
keselamatan adalah suatu akibat atau hasil bukan dengan melakukan suatu pahala,
melainkan yang keluar dari kebenaran Allah yang membawa keselamatan kepada
orang berdosa.
Manusia
dibenarkan didalam Yesus Kristus hanya dapat oleh karena Iman bukan oleh sebab
perbuatan dari manusia semata, sebagaimana Abraham yang oleh Allah telah
dibenarkan melalui ImanNya bukan oleh sesuatu yang dia perbuat (Roma 4:2-3).
3.3. Salib Sebagai Penebusan
Penebusan
berarti adalah lepas dari belenggu bebas dari perhambaan, melunasi kembali apa
yang telah dijual dengan barang atau uang tebusan. (Lutpou) adalah kata
kerjanya yang menurut artinya membebaskan orang tawanan dalam perang, dengan
pembayaran uang tebusan atau membebaskan hamba dari belenggunya. Di dalam P.
Lama penebusan ini disebutkan (go'ol) yang terutama dalam Deutro Yesaya (Yes
4l). Tanda perbuatan yang diperbuat Allah adalah penebusan Israel dari
perbudakan Mesir (Yes 7:8,51,52). Demikian juga penebusan Tuhan akan kembalinya
bangsaNya dari Babel dan datang berjanji ke Sion (Yes 51:11).
Dalam
Roma 5:24 kita jumpai perkataan: yang berarti pembebasan, menebus arti pokoknya
adalah suatu pembebasan yang diberikan dengan suatu "tebusan" Kita
mendapat tebusan didalam lingkungan karunia Allah yang diberikan oleh Yesus
K.ristus yang oleh rasul Paulus maksud dalam hal ini ialah penebusan dari
belenggu dosa (Kol. 1:14) yang telah Allah perbaiki yang menghasilkan hubungan
dan persekutuan yang baru.
Allah
didalam peranan Yesus Kristus telah menghampakan kutuk dan menjadi penebusan
bagi manusia didalam dosa-dosanya serta dari kuasa iblis.
Sumber :
http://www.gkpi.or.id/news/read/33/arti_dan_makna_salib_kristus_dalam_kehidupan_gereja_dan_orang_kristen_pada_masa_kini/
http://www.gkpi.or.id/news/read/33/arti_dan_makna_salib_kristus_dalam_kehidupan_gereja_dan_orang_kristen_pada_masa_kini/